Batu Bacan adalah nama
lokal Indonesia untuk batu permata jenis Chrysocolla. Batu ini memiliki
warna berupa corak, gabungan beberapa warna seperti biru, hijau, hijau
kebiru-biruan, biru kehitam-hitaman, dan cokelat muda hingga cokelat
gelap. Bagi penghobi batu akik di Indonesia, batu ini cukup digemari
karena harganya yang tergolong terjangkau. Meskipun batu ini kurang
dikenal sebagai batu permata, batu ini masih merupakan batu yang sangat
menarik untuk dikoleksi. Batu ini biasanya dihargai berdasarkan corak
warnanya yang menarik dan polanya yang atraktif. Batu Bacan cukup mirip
dengan batu Pirus (Turquoise) dan Azurite, baik warna maupun kemilaunya,
sehingga orang sering salah membedakannya.
Cara Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Bacan:
Mengidentifikasi batu Bacan
berdasarkan komposisinya bisa sangat sulit karena batu ini tidak
memiliki komposisi kimia yang pasti. Rumus kimianya adalah Cu2-xAlx(H2-xSi2O5)(OH)4·nH2O
(x<1), dan bisa bervariasi tergantung dengan material yang
membentuknya. Batu Bacan juga bisa dikenali melalui tingkat
kekerasannya, warna yang unik dan polanya yang menarik. Namun,
tergantung pada komposisi materialnya, tingkat kekerasannya juga bisa
berbeda-beda untuk setiap batu, tetapi dalam banyak kasus, membedakan
batu Bacan biasanya dilakukan dengan cara uji goresan. Batu Bacan
sedikit lebih lunak daripada batu Pirus (Turquoise).
Batu Smithsonite juga mirip dengan batu Bacan, tapi warnanya sedikit
lebih muda dan tingkat kekerasannya juga lebih tinggi.
Batu Variscite juga sangat mirip secara visual, tetapi warnanya biasanya
jauh lebih hijau dan biasanya jauh lebih keras daripada batu Bacan.
Batu Bacan memiliki Clarity atau tingkat kejelasan Opaque (tidak tembus
cahaya), terkadang ada juga yang mendekati Translucent (tembus cahaya
tapi tidak transparan).
Warna batu Bacan biasanya hijau dan
biru terang atau gelap dan warnanya terkesan hidup, meskipun tidak
menutup kemungkinan ada warna-warna lain dengan pola yang menarik.
Clarity atau tingkat kejelasan batu
Bacan adalah Opaque (tidak tembus cahaya), meskipun beberapa material
langka mungkin bisa menjadikannya Translucent (tembus cahaya tapi tidak
transparan). Ketika dipotong dan dipoles, batu ini memiliki kemilau
atraktif seperti kaca atau terlihat seperti berminyak.
Batu Bacan biasanya tidak melalui
proses treatment atau ditingkatkan dengan cara apapun. Namun, ada juga
beberapanya yang mungkin dilapisi dan ditingkatkan dengan resin tak
berwarna.
Lokasi Penambangan Batu Bacan:
Batu Bacan bisa ditemukan di semua
tambang tembaga di seluruh dunia. Lokasi penambangan yang paling
terkenal antara lain Israel, Congo (Zaire), Chile, England, Kolwezi,
Katanga (Shaba), Mexico,Peru, Russia, dan United States (Arizona, Utah,
Idaho, New Mexico, Michigan dan Pennsylvania). Arizona merupakan
penghasil batu Bacan dengan kualitas terbaik sampai saat ini.
Varietas atau Jenis-Jenis Batu Bacan:
Banyak juga batu-batu permata
lainnya yang memiliki tampilan yang mirip dengan batu Bacan dalam hal
warna dan kemilaunya. Beberapa batu permata yang mirip dengan batu Bacan
dan sering sulit dibedakan antara lain Larimar, batu Pirus (Turquoise),
Azurite, Variscite dan Smithsonite. Batu Bacan yang murni sebenarnya
cukup langka karena sebagian besar depositnya bercampur dengan mineral
dan senyawa lain. Dalam beberapa kasus, spesimen campuran yang berasal
dari daerah tertentu diperdagangkan dengan nama asli varietasnya, tetapi
kemudian, sebagian besar pemasok memperdagangkannya hanya dengan
menyebut sebagai batu Chrysocolla (batu Bacan), karena sebagian dari
nama-nama varietas tersebut kurang dikenal dan tidak dianggap ‘resmi’.
Berikut ini beberapa nama varietas dari batu Bacan:
- Apache Chrysocolla. Berasal dari Arizona. Batu ini merupakan campuran dari Chrysocolla, Turquoise, Jasper, Lapis Lazuli, Malachite dan Quartz.
- Eilat Stone. Berasal dari Eilat, Israel. Batu ini merupakan campuran dari Chrysocolla, Lapis Lazuli, Azurite, Malachite dan Turquoise.
- Aluminian Chrysocolla.
- Aluminian-Ferrian Chrysocolla.
- Cyanochalcite-Chrysocolla.
Dua jenis yang pertama adalah yang paling populer, sedangkan 3 lainnya kurang begitu dikenal.
Penggunaannya Sebagai Perhiasan:
Dengan skala Mohs 2 sampai 4, batu
Bacan pada dasarnya terlalu lunak digunakan sebagai perhiasan. Namun,
ketika digunakan dengan hati-hati pada perhiasan yang dirancang secara
tepat, batu ini bisa membuat desain fashion perhiasan tampak luar biasa.
Batu Bacan dalam bentuk oval (seperti yang biasanya digunakan pada
cincin akik) dan manik-manik cukup populer digunakan sebagai perhiasan,
terutama di liontin. Batu ini sebenarnya tidak dianjurkan digunakan pada
cincin sehari-hari karena terlalu lunak (bertentangan dengan yang
terjadi di Indonesia). Jika memakai batu ini sebagai perhiasan,
penggunaannya harus dibatasi dan harus dengan desain yang sifatnya mampu
melindungi batu tersebut, seperti anting-anting, pin, bros, kalung,
liontin, atau kancing kemeja. Batu Bacan akan memancarkan kemewahan dan
terlihat sangat menakjubkan ketika disandingkan dengan perak. Oleh
karena itu, desain perhiasan batu Bacan sering menggunakan perak dan
tembaga daripada menggunakan material emas atau platinum. Logam ini
tidak hanya lebih terjangkau, tetapi juga sanggup memperkuat dan
mengekspos warna alami yang dibawa batu Bacan menjadi lebih baik.
Perawatan Batu Bacan:
Batu Bacan adalah batu permata yang
tergolong lunak, sehingga perawatannya harus ekstra hati-hati untuk
tetap mempertahankan warnanya. Batu ini mudah tergores oleh perhiasan
atau batu permata lainnya, sehingga harus dipakai dan dibersihkan secara
terpisah. Saat membersihkan batu Bacan, cukup gunakan kain lembut atau
sikat dan air sabun biasa. Jangan menggunakan pembersih ultrasonik,
pembersih uap (Steam Cleaner) dan hindari penggunaan bahan kimia yang
keras. Untuk mencegah kerusakan permanen pada warna batu Anda, hindari
terlalu lama terkena sinar matahari langsung dan panas yang berlebihan.
Batu Bacan dan perhiasannya harus selalu disimpan secara terpisah dari
jenis batu permata dan perhiasan lainnya. Ketika menyimpan batu Bacan,
yang terbaik adalah dengan cara membungkusnya secara individu
menggunakan kain lembut, atau menempatkannya dalam kotak perhiasan yang
berlapis kain sebagai perlindungan tambahan. Selalu pastikan untuk
melepas perhiasan ketika berolahraga atau ketika melakukan pekerjaan
rumah tangga yang berat. Sumber